top of page

Production House, Pemain Penting Dalam Ekosistem Industri Kreatif!



Dari sebuah kampanye iklan above the line yang budgetnya miliaran Rupiah, sampai video Tiktok atau Reels, siapa sih yang nggak butuh konten jenis video? 


Di attention economy sekarang yang cukup kompetitif, konten video adalah salah satu cara untuk menarik perhatian audiens kamu. 


Sayangnya, nggak semua orang bisa membuat video dengan angle-angle yang sempurna, transisi-transisi sinematis, dan efek visual yang memukau.


Tenang, kamu bisa minta bantuan kepada production house kok. 


Apa itu production house ?


Secara singkat, production house (PH) adalah perusahaan yang jadi eksekutor ide kreatif kamu dalam bentuk audio-visual. Mau itu film, iklan, atau konten lainnya dalam bentuk video, sebuah production house itu bisa menghandle setiap tahap produksinya, mulai dari pre-production, hingga post-production. 


Timnya sebuah PH biasanya terdiri dari seorang sutradara, penulis naskah, sinematografer, sound design, editor dan kru lainnya seperti production assistant.


Tugasnya bukan shooting doang lho. Ada juga tugas teknis lain seperti mencari cast dan kru, lokasi, editing, dan mixing sound yang harus dikerjain agar hasil akhirnya matang.


Apa bedanya production house dengan creative agency?


Nah, sebuah creative agency memiliki tugas yang berbeda dengan production house. Pada dasarnya, sebuah creative agency fokus meracik strategi kreatif untuk membantu kliennya mencapai tujuannya. 


Biasanya, sebuah creative agency akan menjual jasa seperti:

  • Branding: Membangun identitas visual dan storytelling sebuah usaha.

  • Advertising: Bagaimana sebuah brand dapat memasarkan produk atau jasanya.

  • Public relations: Menjaga hubungan baik sebuah brand dengan publik dan media.


Intinya, creative agency lebih fokus dalam pembuatan ide dan strategi, dan PH lebih fokus ke produksi karya video. 


Uniknya, semakin ke sini ada juga beberapa production house yang punya tim kreatif in-house, sehingga proses dari ide ke produksi bisa berjalan lebih cepat. 


Lalu, untuk beberapa konten bergerak-cepat seperti Tiktok atau Reels, produksi konten terkadang harus dibuat langsung oleh tim kreatif supaya bisa cepat di-upload. 


Kalo gitu, gimana caranya production house berkolaborasi dengan creative agency? 





Dari hulu ke hilir, dari klien sampai campaign…


Dalam ekosistem industri kreatif Indonesia, para creative agency dan production house memiliki hubungan yang cukup erat. Emang gimana?


Untuk sebuah brief dari klien, jadi pitch, hingga menjadi hasil karya audio-visual itu butuh koordinasi erat antara klien, creative agency, dan production house. 


Contoh, sebuah kampanye yang usulkan oleh sebuah creative agency akan butuh beberapa aset video berupa iklan 15 detik, 30 detik, dan 60 detik. 


Kamu sebagai creative agency bisa siapin dulu ide awal dalam bentuk script dan storyboard. Kalo idenya sudah mantap dan diapprove oleh kliennya, lalu si production house bisa lanjut realisasi ide kamu sampai jadi karya video. 


Apa aja tugasnya production house?



Untuk merealisasikan sebuah ide, tentu tanggung jawabnya sebuah production house itu cukup besar. Secara perincian, inilah tahap-tahap produksi sebuah video: 


  1. Pre-production

Sebelum shooting dimulai, pasti butuh persiapan dulu dong. Tim dari PH harus menyiapkan lokasi shooting, nyari talent yang cocok, dan membuat desain untuk setnya. 


Kamu juga harus menyiapkan jadwal dan budget untuk memproduksi videonya. 


  1. Production

Jika persiapan sudah kelar semua, baru bisa mulai dengan proses produksi. Di tahap ini, sutradara akan kerjasama dengan sinematografer, audio, cast, dan kru lainnya untuk merekam video yang dibutuhkan.


  1. Post-production

Masuklah kita ke tahap movie magic nih. Rekaman ‘mentah’ dari proses shooting harus diolah lagi untuk menjadi produk akhirnya. Agar alurnya jelas, rekaman akan harus disusun ulang. Setelah itu, editor dan sound mixer akan menambahkan efek visual, melakukan color-grading, dan melakukan audio mixing agar hasil akhirnya sesuai dengan ekspektasi klien. 


Tips memilih production house 


Kamu lagi butuh bantuan production house untuk kebutuhan video? Biar nggak bingung, ikuti tahap-tahap agar dapet production house yang cocok untuk kebutuhan kamu:



  1. Evaluasi portofolio

Setiap production house akan punya portofolio hasil kerja mereka sebelumnya. Kamu biasanya bisa lihat dari sosmednya atau websitenya. Dari portfolio mereka, kamu bisa lihat style dan juga kemampuan teknis yang dimilikinya. 


Production house juga memiliki spesialisasi masing-masing. Sebuah production house yang memiliki spesialisasi animasi skillnya pasti akan beda dengan production house yang fokus di skillset videografi makanan. 


Kira-kira cocok nggak sama kebutuhan kamu?


  1. Pastikan sisi teknis

Membuat sebuah video akan butuh peralatan maupun software teknis. Misal, apakah video kamu bakal butuh green screen, atau bakal pakai CGI? Kemampuan ini kan nggak dimiliki oleh semua production house, jadi pastikan dahulu kemampuan teknisnya, ya.


  1. Sesuaikan dengan budget

Sama seperti vendor lain, production house memiliki harga yang berbeda-beda tergantung pada skala proyek, kebutuhan teknis, dan jumlah kru yang dibutuhkan. Alokasikan budget yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan kamu. 


  1. Komunikasi yang jelas

Pastikan ada komunikasi yang jelas antara kamu dan production housenya. Takutnya, miskomunikasi bisa membuat hasil akhir jadi beda dengan ide awal. 


Ada baiknya juga kamu siapkan sebuah moodboard  agar tahu feel dan tone yang kamu mau bawa di videonya. Akan lebih baik lagi, jika kamu sudah ada script  atau storyboard  untuk video yang kamu mau buat. 


Secara singkat itulah fungsinya PH dalam ekosistem industri kreatif. Semoga artikel ini bermanfaat ya!


Commentaires


bottom of page